Jumat, 11 Oktober 2013

Makalah Farmakologi Hormon

Diposting oleh Sri Asriani di 06.26
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat berupa kesehatan dan keselamatan sehingga makalah kami yang membahas tentang hormon ini dapat terselesaikan dengan baik. Serta sholawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir jaman.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, baik itu segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
            Akhir kata semoga makalah kami yang membahas tentang hormon ini dapat menambah pengetahuan kita tentang mediator kimia ini yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu dalam tubuh kita,sehingga kita bisa menjadi pelajar yang berkompeten di bidangnya.

Makassar, 22 September 2013


Peyusun










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Farmakologi Hormon........................................................................................... 2
B. Allopurinol........................................................................................................... 2
C. Glimel................................................................................................................... 3
D.  Neo Mercazole.................................................................................................... 4
E. Arimidex.............................................................................................................. 5
F. Clomirene Citrate................................................................................................. 5
E. Letrozole.............................................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 8
 B. Saran................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... iii





BAB I
PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang
Hormon adalah zat yang disekresikan oleh kelenjar endokrin (seperti kelenjar, hipotalamus, hipofyse, epifise di otak, kelenjar kelamin testes di pria dan ovarium di wanita, kelenjar  anak ginjal, tiroid, para tiroid di leher, dan kelenjar pankreas di dekat lambung), masuk langsung ke aliran darah guna memberikan efek fungsi kerja yang normal kepada organ yang memerlukannya
Penggunaan Obat Hormon:
·        Guna menggantikan (substitusi) kekurangan yang terjadi akibat hipofungsi
·        Kelenjar endokrin, seperti : Kekurangan insulin pada hipofungsi pankreas & Kekurangan estrogen setelah masa menopause
Tetapi yang terbanyak adalah penggunaan untuk tujuan terapi tertentu seperti
·        Kotikosteroid untuk mengatasi peradangan
·        Hormon kelamin wanita untuk pil anti hamil
Dulu langsung diambil dari kelenjar hewan (sapi, babi, domba) yang dikeringkan. Sekarang dibuat secara sintetis.


2.     Rumusan Masalah 
1.    Apakah yang dimaksud dengan hormon ?
2.    Macam-macam obat hormon
3.    Apa efek samping dan kontra indikasi dari hormon tersebut

3. Tujuan
1.      Mengetahui defenisi hormon
2.      Mengetahui macam-macam hormon
3.      Mengetahui efek samping dan kontra indikasi hormon











BAB II
PEMBAHASAN

A.   Farmakologi Hormon
Apabila suatu hormon telah terikat dengan reseptor maka akan dimulai serangkaian reaksi didalam sel target (sel yang menimbulkan respon terhadap pengaruh hormon) sehingga munculah efek-efek fisiologis hormon tersebut. Reseptor dibentuk melalui sintesis protein dan akan dihancurkan  bila sudah tidak diperlukan. Reseptor ini terletak pada membran plasma dapat pula berada dalam sitoplasma ataupun di dalam inti (nukleus). Hormon dari jenis Amine dan peptide (yang larut di dalam air) midsalnya ADH, TSH, FSH, Noradrenalin, Calsitonin dan hormone Paratyroid berkaitan dengan reseptor pada membran sel target. Hormon ini disebut Messenger I (messenger = pesuruh, yang membawa pesan). Ikatan hormon ini akan mengaktifkan suatu enzim adenil-cylase pada membran sel bagian dalam, kemudian adenil-cylasea akan mengatalisis relaksi.

1.     Allopurinol (Generik)
Bagi penderita rheumatik kronik akibat kelebihan asam urat dalam tubuh, allopurinol mungkin bukan lagi obat yang asing. Karena allopurinol memang obat pilihan dalam pengobatan penyakit ini. Allopurinol bekerja menurunkan produksi asam urat dengan cara penghambatan kerja enzim yang memproduksinya, yaitu enzim xantin oksidase. Selain bermanfaat menekan produksi asam urat, allopurinol juga memiliki efek positif dalam melawan kolesterol “jahat” dalam tubuh. Dengan demikian, obat ini merupakan pilihan yang lebih baik bagi pasien penderita kelebihan asam urat yang juga menderita penyumbatan arteri koroner.
a.      Indikasi
Gout dan hiperurisemia
b.     Kontra Indikasi
Alergi terhadap Alopurinol.
Penderita dengan penyakit hati dan "bone marrow suppression".
c.      Komposisi
Tiap tablet mengandung Alopurinol 100 mg 
d.     Dosis
Dewasa:
Dosis awal 100 mg sehari dan ditingkatkan setiap minggu sebesar 100 mg sampai dicapai dosis optimal.
Dosis maksimal yang dianjurkan 800 mg sehari.
Pasien dengan gangguan ginjal 100 - 200 mg sehari. 


Anak 6 - 10 tahun:
Bila disertai penyakit kanker, dosis maksimal 300 mg sehari.
Anak di bawah 6 tahun:
Dosis maksimal 150 mg sehari. 
e.      Efek Samping
Reaksi hipersensitifitas: ruam mokulopapular didahului pruritus, urtikaria, eksfoliatif dan lesi pupura, dermatitis, nefritis, faskulitis dan sindrome poliartrtis. Demam, eosinofilia, kegagalan hati dan ginjal, mual, muntah, diare, rasa mengantuk, sakit kepala dan rasa logam.
f.        Bentuk Sediaan
Tablet, Kapsul, Kaplet, Tablet Salut Film 100mg, 300m

2.     Glimel (Paten)
Glimel adalah hipoglikemik oral derivat sulfonil urea yang bekerja aktif menurunkan kadar gula darah. Glimel bekerja dengan merangsang sekresi insulin dari pankreas. Oleh karena itu glimel hanya bermanfaat pada penderita diabetes dewasa yang pankreasnya masih mampu memproduksi insulin. Pada penggunaan per oral glimel diabsorpsi sebagian secara cepat dan tersebar ke seluruh cairan ekstrasel, sebagian besar terikat dengan protein plasma. Pemberian glimel dosis tunggal akan menurunkan kadar gula darah dalam 3 jam dan kadar ini dapat bertahan selama 15 jam. Glimel dieksresikan bersama feses dan sebagai metabolit bersama urin.
a.      Indikasi
Diabetes militus pada orang dewasa, tanpa komplikasi yang tidak responsif dengan diet saja.
b.     Kontra Indikasi
Glimel tidak boleh diberikan pada diabetes militus juvenil, prekoma dan koma diabetes, gangguan fungsi ginjal berat dan wanita hamil.  Gangguan fungsi hati, gangguan berat fungsi tiroid atau adrenal.
Ibu menyusui:
-          Diabetes militus dan komplikasi (demam, trauma, gangren). 
-          Pasien yang mengalami operasi.
c.      Komposisi
Tiap kapsul/tablet mengandung glibenklamida 5 mg. 
d.     Dosis
Dosis awal 1 kapsul/tablet sehari sesudah makan pagi, setiap 7 hari ditingkatkan dengan ½ - 1 kapsul/tablet sehari sampai kontrol metabolit optimal tercapai.Dosis awal untuk orang tua 2.5 mg/hari. Dosis tertinggi 3 kapsul/tablet sehari dalam dosis terbagi.
e.      Efek Samping
Kadang-kadang terjadi gangguan saluran cerna seperti: mual, muntah dan nyeri epigastrik. Sakit kepala, demam, reaksi alergi pada kulit. 
f.        Bentuk Sediaan
Glibenklamida 5 mg kapsul/tablet, botol 100 kapsul/tablet. 
Glibenklamida 5 mg kapsul/tablet, kotak 10 strip @ 10 kapsul/tablet. 
Glibenklamida 5 mg kapsul/tablet, kotak 10 blister @ 10 kapsul/tablet.

3.     Neo-Mercazole (Paten)
Neomercazole adalah obat yang dipakai untuk mengurangi jumlah hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid menggunakan yodium dalam pembentukan hormon tiroid, dan tindakan Neomercazole dengan mencegah tubuh dari mengubah yodium ke dalam bentuk yang dapat digunakan perusahaan, serta dengan menghambat kombinasi yodium berubah dengan komponen lain yang mengarah pada pembentukan hormon tiroid. Namun, Neomercazole tidak bertindak pada kadar hormon yang sudah ada, sehingga mungkin memerlukan waktu hingga minggu tiga atau empat sampai pengobatan menunjukkan hasil.
a.      Indikasi
Neo-Mercazole diindikasikan pada keadaan dimana penurunan aktifitas tiroid diperlukan yaitu: 
-          Pengobatan tirotoksikosis (sebagai terapi utama) 
-          Persiapan sebelum tiroidektomi (pasien tertentu) 
-          Pengobatan kombinasi dengan radio aktif ablatif.
b.     Kontra Indikasi
-          Pada penderita yang telah mengalami penyembuhan pada trakhea (tracheal obstruction), karena dalam dosis tinggi dapat mempengaruhi pembesaran kelenjar tiroid, sehingga gejala-gejala obstuksi dihambat. 
-          Penderita yang hipersensitif terhadap Carbimazole.
c.      Komposisi
Tiap tablet mengandung Carbimazole BP 5 mg.  
d.     Dosis
Dosis permulaan: 
-          Kasus ringan: 3 - 4 kali sehari dibagi dalam beberapa kali. 
-          Kasus sedang: 6 tablet sehari dibagi dalam beberapa kali pemberian. 
-          Kasus berat: 8 - 9 tablet sehari dibagi dalam beberapa kali pemberian. 
Dosis pemeliharaan:
1 - 3 tablet sehari.
e.      Efek Samping
Pada penderita yang sensitif, kemungkinan bisa terjadi efek samping seperti: nausea, sakit kepala, dan gangguan lambung ringan (mild gastric distress), kadang-kadang dapat pula terjadi gangguan ringan pada kulit (minor skin rashes) yang dapat disembuhkan dengan pemberian antihistamin tanpa penghentian penggunaan Neo-Mercazole.  Bila timbul reaksi terhadap Neo-Mercazole biasanya terjadi pada 8 minggu pertama pengobatan, misalnya agranulositosis, tenggorokan kering, demam, ruam kulit, artralgia, nausea, sakit kepala, hilangnya atau berkurangnya pigmen rambut.
f.        Bentuk Sediaan
Tablet

4.     Arimidex (Paten)
Arimidex (Anastrozole) digunakan untuk mengobati kanker payudara pada wanita yang telah melalui "perubahan hidup" (menopause). Anastrozole bekerja dengan menurunkan kadar hormon estrogen untuk membantu mengecilkan tumor dan memperlambat pertumbuhan mereka
a.      Indikasi
Kanker payudara stadium lanjut pada wanita pasca menopause dengan reseptor estrogen positif dan atau reseptor progesteron positif. Terapi tambahan untuk kanker payudara invasif dini dengan reseptor hormon positif pada wanita pasca menopause yang sudah mendapat terapi tambahan tamoksifen selama 2-3 tahun.
b.     Kontra Indikasi
Gangguan ginjal berat (bersihan kreatinin <20 ml/menit), penyakit hati sedang atau berat. Wanita pra menopause. Pasien dengan intoleransi galaktosa, definisi Lapp laktase atau malabrsorpsi glukosa-galaktosa. Pemberian bersama dengan terapi yang mengandung estrogen dan tamoksifen. Hamil dan laktasi
c.      Komposisi
Tiap tablet mengandung Anastrazol 1 mg.
d.     Dosis
Dewasa sehari 1 X 1 tablet
e.      Efek Samping
Sensasi panas dan kemerahan pada kulit wajah, nyeri atau kekakuan sendi, kekeringan pada vag, penipisan rambut, ruam, mual, diare, sakit kepala.
f.        Bentuk Sediaan
Tablet 1 mg x 2 x 14

5.     Clomifene Citrate (Generik)
Clomiphene citrate sering disarankan untuk dipakai untuk menstimulasi ovulasi pada wanita yang tidak mengalaminya atau yang tidak rutin berovulasi dimana pasangan prianya subur.
Pada masa setengah pertama dalam suklus menstruasi, kelenjar hipotalamus mengeluarkan hormon bernama gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Jika terlalu sedikit atau terlalu banyak yang dikeluarkan, perkembangan folikel normal gagal berlangsung dan ovulasi tidak akan terjadi. Clomiphene citrate akan merangsang pelepasan GnRH tadi untuk memulihkan ovulasi.
a.     Indikasi
-          Infertilitas (ketidaksuburan/kemandulan) pada pasien wanita dengan amenore (tidak haid), sindroma Stein-Leventhal, dan perdarahan rahim abnormal dimana terjadi gangguan ovulasi.
-          Meningkatkan spermatogenesis pada pasien pria dengan oligospermia (jumlah sel mani dalam air mani kurang). Clomifene bekerja dengan menghambat aksi Estrogen pada sel Gonadotrope di kelenjar anterior pituitary. Dengan rendahnya kadar Estrogen, pelepasan hormon FSH (follicle-stimulating hormone) ditingkatkan, yang mempengaruhi laju ovulasi yang lebih tinggi dan kehamilan (Anonim, 2006).
b.     Kontra Indikasi
Hipersensitivitas, penyakit hati, kehamilan karena dapat merusak janin 
c.      Komposisi
Tiap tablet mengandung Clomifene Citrate 50 mg
d.     Dosis
Dosis awal  sebanyak 50 mg perhari yang dimulai pada hari ke 5 siklus menstruasi. Dosis dinaikkan tiap siklus dengan penambahan sebesar 50 mg sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terdapat respon terhadap dosis harian 150 mg maka harus dilakukan evaluasi lebih lanjut 
e.      Efek Samping
Pembesaran ovarium, sensasi panas pada wajah, mual, muntah, sakit kepala, insomnia, diplopia, pusing, perdarahan uterus abnormal
f.        Bentuk Sediaan
Tablet 50mg x 3 x10

6.     Letrozole (Generik)
Letrozole adalah obat yang menurunkan kadar hormon estrogen pada wanita pascamenopause. Obat ini memperlambat pertumbuhan tumor payudara yang membutuhkan estrogen untuk dapat berkembang di dalam tubuh.
Letrozole digunakan untuk mengobati kanker payudara pada wanita postmenopause. Obat ini sering diberikan pada wanita yang juga menggunakan tamoxifen (Nolvadex, Soltamox) dalam waktu 5 tahun.Letrozole juga digunakan untuk kebutuhan lain yang tidak tercantum di sini.
a.     Indikasi
Terapi penunjang untuk wanita pasca menopause dengan kanker payudara stadium dini dengan reseptor hormon positif. Terapi penunjang untuk kanker payudara stadium dini pada wanita pasca menopause yang sebelumnya sudah mendapat terapi penunjang standar tamoksifen. Terapi untuk wanita pasca menopause dengan kanker payudara stadium lanjut yang tergantung hormon. terapi kanker payudara stadium lanjut pada wanita pasca menopause yang sebelumnya sudah diterapi dengan antiestrogen. Terapi pra operasi untuk wanita pasca menopause dengan kanker payudara lokal dengan reseptor hormon positif, untuk memungkinkan dilakukannya bedah payudara pada wanita yang sebenarnya bukan kandidat untuk menjalani prosedur ini.
b.     Kontra Indikasi
Wanita pra menopause; hamil, laktasi. Pasien dengan gangguan hati berat 
c.      Komposisi
Tiap tablet mengandung Letrozole 2,5 mg.
Dosis
Dewasa sehari 2,5 mg 1 x/hari.
d.     Efek Samping
Artralgia, rasa terbakar lemas, edema perifer. Anoreksia, peningkatan nafsu makan, hiperkolesterolemia, depresi, sakit kepala, pusing, mual, muntah, dispepsia, konstipasi, diare, alopesia, berkeringat, ruam, mialgia, nyeri pada tulang, osteoporosis, patah tulang, pireksia, mukosa kering, berat badan meningkat.
e.      Bentuk Sediaan
Tablet 2.5 mg x 3 x 10










BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan
 Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Contoh efek hormon pada tubuh manusia:
·         Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan  bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh  feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
·         Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati.
·         Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi organ  seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).

2.     Saran
Untuk menjaga keseimbangan kesehatan dalam tubuh,produksi hormon pun harus balance(seimbang).sehingga diharapkan untuk terus menjaga kesehatan tubuh,serta sanitasi lingkungan agar tercapainya derajat kesehatan yang tinggi.



0 komentar:

Posting Komentar

 

Sri Asriani Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea