Jumat, 25 Januari 2013

Uji Golongan Darah

Diposting oleh Sri Asriani di 08.55 0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Darah merupakan cairan yang sangat penting bagi tubuh kita. Setiap manusia memili golongan darah yang berbeda-beda. Ada yang bergolongan darah A, B, AB, dan O. Mengetahui golongan darah mempunyai beberapa manfaat yang sangat penting. Misalnya dalam keadaan genting, tiba-tiba kita membutuhkan darah darah maka kita tidak perlu repot-repot karena kita sudah mengetahuinya. Golongan darah tersebut dapat diketahui melalui tes golongan darah. Selain itu, setiap orang juga memliki waktu pembekuan darah yang berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Dalam teknik slide biasa untuk penggolongan darah A B O, dua tetes darah yang terpisa dari orang yang akan diperiksa golongan darahnya diletakkan pada sebuah slide mikrosko. Setetes serum yang mengandung aglutinin anti  serum A diteteskan pada salah satu darah, sedangkan tetes serum yang mengandung aglutinin anti serum B diteteskan pada tetes darah lainnya.

1.2  Tujuan
Menentukan golongan darah seseorang

1.3  Manfaat
1.      Agar dapat mengetahui golonga darah yang kita miliki
2.      Apabila kita ingin melakukan transfusi darah, maka tidak susah lagi dalam menentukan golongan darah

















BAB II
METODE PRAKTIKUM


2.1 Waktu dan Tempat
       Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum yaitu
Hari/tanggal   : Minggu 20 januari 2013
Pukul               : 11.00 – 17.00 WITA
Tempat            : Ruang kelas Akademi Kebidanan Makassar
                          (Yayasan Pendidikan Makassar)

2.2 Alat dan Bahan
1.      Gelas obyek
2.      Lidi pengaduk
3.      Kapas
4.      ABO screen

2.3 Cara Kerja
1.      Tandailah dengan spidol atau pensil pada gelas obyek daerah A dan B
2.      Teteskan pada daerah tertentu satu tetes darah probandus
3.      Teteskan pada darah yang bertanda A satu tetes anti serum A dan pada daerah B anti serum B, lalu aduk
4.      Aduk campuran pada poin c dan amati terbentuknya aglutinin






















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil Pengamatan
     Nama Probandus                            : Rika Fitriana Alief
     Umur                                              : 18 Tahun
     Jenis Kelamin                                 : Perempuan
     Tinggi/Berat Badan                                    : 154 cm/40 kg
     Darah diambil dari ujung jari        : Kanan/kiri*
     Jika terjadi penggumpalan aglutinin pada daerah mana : A/B/tidak terjadi/A dan B*
     (*coret yang tidak perlu)

     Nama Probandus                            : Sry Amalia
     Umur                                              : 18 Tahun
     Jenis Kelamin                                 : Perempuan
     Tinggi/Berat Badan                                    : 152 cm/48 kg
     Darah diambil dari ujung jari        : Kanan/Kiri*
     Jika terjadi penggumpalan aglutinin pada daerah mana : A/B/tidak terjadi/A dan B*
     (*coret yang tidak perlu)

3.2 Pembahasan
     Pada praktikum uji golongan darah diperoleh golongan darah O oleh probandus yang bernama Rika Fitriana Alief. Disaat anti serum A dan anti serum B diteteskan kedarah maka terjadi perubahan darah tidak mengalami aglitinin atau penggumpalan darah yang artinya darah Rika Fitriana Alief adalah golongan darah O. Probandus yang bernama Sry Amalia disaat anti serum A diteteskan kedarah maka terjadi perubahan darah mengalami aglutinin atau penggumpalan sedangkan anti serum B saat diteteskan kedarah maka terjadi perubahan darah tidak mengalami aglutinin atau penggumpalan darah sehingga dapat disimpulkan bahwa darah Sry Amalia adalah golongan darah A.











BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


4.1  Kesimpulan
1.      Golongan darah manusia merupakan suatu fenotip yang dipengaruhi oleh alel ganda.
2.      Seseorang dikatakan bergolongan darah A apabila saat darah ditetesi serum anti A menggumpal dan serum anti B tidak menggumpal
3.      Seseorang dikatakan bergolongan darah B apabila setelah darah ditetesi serum anti A tidak menggumpal, serum anti B menggumpal dan serum ati AB menggumpal.
4.      Seseorang dikatakan golongan darah AB apabila darah setelah ditetesi serum anti A dan B menggumpal.
5.      Seseorang dikatakan golongan darah O apabila darah setelah ditetesi serum anti A dan B tidak menggumpal.

4.2  Saran
1.      Kita harus lebih berhati-hati dalam pengambilan darah agar tidak terjadi kecelakaan / luka.
2.      Saat penetesan anti serum, ujung pipet tidak boleh ditempelkan ke sampel darah.
3.      Sebelum dan sesudah pengambilan darah, terlebih dahulu dibersihkan dengan alkohol 70% agar tidak terkena infeksi.



Uji Bahan Makanan

Diposting oleh Sri Asriani di 08.45 0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada masyarakat di masa sekarang ini telah banyak sekali berbagai jenis makanan yang beredar di sekeliling mereka. Harga dari makanan itupun relatif murah dan menggiurkan. Sehingga jarang kita temui tak sedikit dari masyarakat memilih makanan yang berharga  murah tersebut. Biasanya hal ini terjadi pada masyarakat menengah ke bawah. Selain faktor ekonomi, hal ini juga disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang kesehatan. Padahal,kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Namun, sebagian besar masyarakat yang kurang mengetahui tentang kesehatan hanya mementingkan rasa dari makanan yang mereka sajikan tanpa memperdulikan kandungan gizinya. Padahal, makanan yang baik kita konsumsi sehari-hari adalah makanan bergizi, yaitu mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan serat nabati dalam jumlah seimbang sesuai dengan kebutuhan. Selain harus cukup gizi, makanan yang kita makan harus cukup memenuhi kriteria makanan bermutu yang meliputi bergizi tinggi, cukup kalori, mudah dicerna, higenis, suhu optimal, berasal dari berbagai jenis makanan, serta rasa dan warna dapar membangkitkan selera makan, serta memenuhi kriteria menu seimbang.

1.2  Tujuan
1.      Lebih selektif dalam memilih makanan
2.      Tujuan dilakukannya uji glukosa yaitu untuk mengetahui kadar atau kandungan glukosa dalam makanan atau menentulan kadar gula sederahana
3.      Tujuan melakukan uji karbohidrat yaitu untuk menentukan bahan makanan yang mengandung amilum
4.      Tujuan melakukan uji protein yaitu untuk menentukan bahan makanan dengan kandungan protein

1.3  Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar memahami kandungan dari beberapa bahan makanan yang diujikan. Kita dapat mengetahui kandungan glukosa, amilum dan protein dari beberapa makanan melalu zat benedict, iod/lugol dan biuret.

















BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat
       Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum yaitu
Hari/tanggal   : Minggu 20 januari 2013
Pukul               : 11.00 –17.00 WITA
Tempat            : Ruang kelas Akademi Kebidanan Makassar (Yayasan Pendidikan Makassar)

2.2 Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Bunsen
4. Kaki tiga
5. Plat tetes
6. Larutan Benedict
7. Larutan Iod
8. Larutan Biuret
9. Tahu
10. Tempe
11. Roti
12. Mie
13. Susu

2.3 Cara Kerja
1. Uji Benedict
           Masukkan 2 ml reagen benedict ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 0,5 ml gerusan bahan makanan. Panaskan tabung dalam gelas kimia yang didalamnya terdapat air yang bersuhu 70°C selama 5 menit lalu dinginkan. Amatilah perubahan yang terjadi. Bila pada makanan terdapat karbohidrat/gula, maka larutan tersebut akan berwarna kuning kehijauan dan terdapat endapan merah pada dasar tabung

2. Uji Iod
           Masukkan bahan makanan yang telah digerus pada plat tetes, kemudian berilah 2 tetes iod dan amati perubahan warna yang terjadi. Bila larutan hasil pencampuran berwarna hitam atau biru, maka bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat

3. Uji Biuret
           Masukkan bahan makanan yang telah dihalusakan pada plat tetes, tambahkan 4 tetes larutan biuret. Jika terjadi perubahan warna menjadi ungu, menandakan bahan tersebut mengandung protein.






BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan

No


Bahan makanan
Perubahan warna setelah ditetesi
Kandungan
Benedict
Iod/lugol
Biuret
Glukosa
Amilum
Protein
1
Roti
Kuning
Hitam
Coklat
ü   
ü   

2
Mie
Hijau
Hitam
Hitam
ü   
ü   

3
Susu
Putih
Putih
Ungu


ü   
4
Tahu
Biru
Tetap
Ungu


ü   
5
Tempe
Biru kehijauan
Tetap
coklat


ü   

3.2 Pembahasan
       1. Uji bahan makanan roti setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan warna adalah uji benedict : warna kuning, uji iod/lugol : warna hitam, dan uji biuret : warna coklat. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa roti memiliki kandungan glukosa dan amilum

       2. Uji bahan makanan susu setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan warna adalah uji benedict : warna hijau, uji iod/lugol : warna hitam, dan uji biuret : warna hitam. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa mie memiliki kandungan glukosa dan amilum.

       3. Uji bahan makanan susu setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan warna adalah uji benedict : warna putih, uji iod/lugol : warna putih, dan uji biuret : warna ungu. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa roti memiliki kandungan protein.

       4. Uji bahan makanan tahu setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan warna adalah uji benedict : warna biru, uji iod/lugol : warna tetap, dan uji biuret : warna ungu. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa roti memiliki kandungan protein.

       5. Uji bahan makanan tempe setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan warna adalah uji benedict : warna biru kehijauan, uji iod/lugol : warna tetap, dan uji biuret : warna coklat. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa roti memiliki kandungan protein



BAB IV
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
       Berdasarkan dari hasil praktek yang telah kami lakukan, tidak semua makan mengandung karbohidrat, glukosa dan protein. Maka kesimpulannya adalah
·         Jika makanan tersebut berubah menjadi warna kuning kehijauan dan terdapat endapan merah setelah dicampur benedict dan dbakar maka makanan tersebut mengandung karbohidrat/gula.
·         Jika bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes oid berubah warna menjadi hitam atau biru maka bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat
·         Jika bahan makanan berubah menjadi warna ungu setelah dicampur oleh biuret maka makanan tersebut mengandung protein.

3.2 Saran
       Adapun saran yang bisa diberikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah sebaiknya pada saat mengamati perubahan warna yang ditimbulakan oleh tiap-tiap bahan makanan harus dilakukan dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil praktikum.


 

Sri Asriani Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea