BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada masyarakat di masa sekarang ini telah banyak sekali berbagai jenis
makanan yang beredar di sekeliling mereka. Harga dari makanan itupun relatif
murah dan menggiurkan. Sehingga jarang kita temui tak sedikit dari masyarakat
memilih makanan yang berharga murah
tersebut. Biasanya hal ini terjadi pada masyarakat menengah ke bawah. Selain
faktor ekonomi, hal ini juga disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang
kesehatan. Padahal,kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan
kita. Namun, sebagian besar masyarakat yang kurang mengetahui tentang kesehatan
hanya mementingkan rasa dari makanan yang mereka sajikan tanpa memperdulikan
kandungan gizinya. Padahal, makanan yang baik kita konsumsi sehari-hari adalah
makanan bergizi, yaitu mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan
serat nabati dalam jumlah seimbang sesuai dengan kebutuhan. Selain harus cukup
gizi, makanan yang kita makan harus cukup memenuhi kriteria makanan bermutu
yang meliputi bergizi tinggi, cukup kalori, mudah dicerna, higenis, suhu
optimal, berasal dari berbagai jenis makanan, serta rasa dan warna dapar
membangkitkan selera makan, serta memenuhi kriteria menu seimbang.
1.2 Tujuan
1.
Lebih
selektif dalam memilih makanan
2.
Tujuan
dilakukannya uji glukosa yaitu untuk mengetahui kadar atau kandungan glukosa
dalam makanan atau menentulan kadar gula sederahana
3.
Tujuan
melakukan uji karbohidrat yaitu untuk menentukan bahan makanan yang mengandung
amilum
4.
Tujuan
melakukan uji protein yaitu untuk menentukan bahan makanan dengan kandungan
protein
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah agar memahami kandungan dari
beberapa bahan makanan yang diujikan. Kita dapat mengetahui kandungan glukosa,
amilum dan protein dari beberapa makanan melalu zat benedict, iod/lugol dan
biuret.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan
Tempat
Adapun waktu dan tempat
dilaksanakannya praktikum yaitu
Hari/tanggal : Minggu 20 januari
2013
Pukul : 11.00 –17.00
WITA
Tempat : Ruang kelas
Akademi Kebidanan Makassar (Yayasan Pendidikan Makassar)
2.2 Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi
2. Pipet
3. Bunsen
4. Kaki tiga
5. Plat tetes
6. Larutan Benedict
7. Larutan Iod
8. Larutan Biuret
9. Tahu
10. Tempe
11. Roti
12. Mie
13. Susu
2.3 Cara Kerja
1. Uji Benedict
Masukkan
2 ml reagen benedict ke dalam tabung reaksi, kemudian tambahkan 0,5 ml gerusan
bahan makanan. Panaskan tabung dalam gelas kimia yang didalamnya terdapat air
yang bersuhu 70°C selama 5 menit lalu dinginkan. Amatilah perubahan yang
terjadi. Bila pada makanan terdapat karbohidrat/gula, maka larutan tersebut
akan berwarna kuning kehijauan dan terdapat endapan merah pada dasar tabung
2. Uji Iod
Masukkan
bahan makanan yang telah digerus pada plat tetes, kemudian berilah 2 tetes iod
dan amati perubahan warna yang terjadi. Bila larutan hasil pencampuran berwarna
hitam atau biru, maka bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat
3. Uji Biuret
Masukkan
bahan makanan yang telah dihalusakan pada plat tetes, tambahkan 4 tetes larutan
biuret. Jika terjadi perubahan warna menjadi ungu, menandakan bahan tersebut
mengandung protein.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
No
|
Bahan makanan
|
Perubahan warna setelah ditetesi
|
Kandungan
|
||||
Benedict
|
Iod/lugol
|
Biuret
|
Glukosa
|
Amilum
|
Protein
|
||
1
|
Roti
|
Kuning
|
Hitam
|
Coklat
|
ü
|
ü
|
|
2
|
Mie
|
Hijau
|
Hitam
|
Hitam
|
ü
|
ü
|
|
3
|
Susu
|
Putih
|
Putih
|
Ungu
|
|
|
ü
|
4
|
Tahu
|
Biru
|
Tetap
|
Ungu
|
|
|
ü
|
5
|
Tempe
|
Biru kehijauan
|
Tetap
|
coklat
|
|
|
ü
|
3.2 Pembahasan
1. Uji bahan makanan roti
setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan
warna adalah uji benedict : warna kuning, uji iod/lugol : warna hitam, dan uji
biuret : warna coklat. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa roti memiliki kandungan glukosa dan amilum
2. Uji bahan makanan susu
setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan
warna adalah uji benedict : warna hijau, uji iod/lugol : warna hitam, dan uji
biuret : warna hitam. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa mie memiliki kandungan glukosa dan amilum.
3. Uji bahan makanan susu
setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan
warna adalah uji benedict : warna putih, uji iod/lugol : warna putih, dan uji
biuret : warna ungu. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa roti memiliki kandungan protein.
4. Uji bahan makanan tahu
setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan
warna adalah uji benedict : warna biru, uji iod/lugol : warna tetap, dan uji
biuret : warna ungu. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa roti memiliki kandungan protein.
5. Uji bahan makanan tempe
setelah dilakukan uji benedict, iod/lugol, dan biuret menghasilkan perubahan
warna adalah uji benedict : warna biru kehijauan, uji iod/lugol : warna tetap,
dan uji biuret : warna coklat. Dari perubahan warna yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa roti memiliki kandungan protein
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil
praktek yang telah kami lakukan, tidak semua makan mengandung karbohidrat,
glukosa dan protein. Maka kesimpulannya adalah
·
Jika
makanan tersebut berubah menjadi warna kuning kehijauan dan terdapat endapan
merah setelah dicampur benedict dan dbakar maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat/gula.
·
Jika
bahan makanan yang telah dicampur oleh beberapa tetes oid berubah warna menjadi
hitam atau biru maka bahan makanan tersebut mengandung karbohidrat
·
Jika
bahan makanan berubah menjadi warna ungu setelah dicampur oleh biuret maka
makanan tersebut mengandung protein.
3.2 Saran
Adapun saran yang bisa
diberikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah sebaiknya pada saat mengamati
perubahan warna yang ditimbulakan oleh tiap-tiap bahan makanan harus dilakukan
dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mempengaruhi
hasil praktikum.
0 komentar:
Posting Komentar